GEOTEXTILE CONTAINMENT
Geotextile containment merupakan suatu
konstruksi yang memadukan antara material sintetik (geotekstil) dan material
alam (pasir atau Lumpur)
Ada 3 jenis
konstruksi geotextile containment dengan pembagian berdasarkan ukuran dan cara
pelaksanaan konstruksi yaitu sebagai berikut :
1. Geobag
2. Geotube
3. Geocontainer
Merupakan jenis dari geotextile containment dengan volume
yang kecil – berkisar antara 0,6 hingga 2 m3 – dengan proses
pengisian umumnya dilakukan di atas daratan yang kemudian diletakkan di tempat
rencana.
Geobag umumnya
diaplikasikan pada daerah yang mengalami abrasi yang tidak terlalu berat dan
yang memerlukan penanganan segera untuk jangka waktu pemakaian yang tidak
terlalu panjang. Umumnya material geotekstil yang digunakan harus
distabilisasikan terhadap pengaruh sinar ultra violet, namun bagaimanapun
konstruksi ini tetap harus dilindungi dari pengaruh sinar matahari langsung
dengan cara ditutupi dengan material lain seperti batu-batuan.
Untuk penanggulangan
yang cukup kompleks dimana terdapat kemungkinan terjadi kelongsoran pada
lereng/timbunan di belakang konstruksi/tumpukan geobag ini, maka
konstruksi ini dapat dipadukan dengan material perkuatan lain seperti geotekstil
atau geogrid yang mempunyai kekuatan tarik tertentu untuk menahan gaya
kelongsoran yang terjadi.
Jenis
dari geotextile containment berbentuk turbular yang digunakan pada di daerah
daratan atau daerah dengan tinggi air tidak terlalu dalam. Ukuran geotube juga sangat bervariasi dengan panjang
berkisar antara 10 – 150 meter dan diameter rata – rata 1 – 5
meter dalam kondisi bulat sempurna.
Instalasi dapat dilakukan di daerah kering maupun pada kedalaman air
hingga 5 meter.
Geotube merupakan struktur yang cukup banyak diaplikasikan
dan dilakukan analisa untuk menanggulangi berbagai permasalahan abrasi di
banyak negara, termasuk di beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan,
Singapura, Jepang, Malaysia dan negara Asia lainnya,
termasuk Indonesia.
Di dalam aplikasinya seringkali konstruksi geotube ini
dipadukan dengan tube yang berukuran yang lebih kecil yang diletakkan pada sisi
depan dan atau sisi belakang geotube utama guna meningkatkan stabilitas
konstruksi secara keseluruhan dan mengantisipasi pengaruh dari scouring terhadap penurunan stabilitas
konstruksi geotube utama.
Aplikasi dari geotube secara umum hampir sama seperti
aplikasi pada geobag, yang membedakan adalah tingkat kesulitan pelaksanaan,
tingkat permasalahan yang dihadapi (berkenaan berat ringannya abrasi atau erosi
yang terjadi).
Merupakan jenis geotextile containment
bervolume besar dengan proses pengisian dalam barge di atas air dan kemudian
dijatuhkan ke dalam air.
Geocontainer mempunyai ukuran diameter
yang lebih besar dibandingkan jenis geotextile containment lain, umumnya
disesuaikan dengan ukuran kapal hooper.
Pasir atau material timbunan lainnya diisikan ke dalam geocontainer yang dilapisi geotekstil kemudian
dijahit. Geocontainer dijatuhkan ke dasar laut dengan hooper. Penggunaan geocontainer
umumnya untuk kedalaman air > 5 meter
Beberapa proyek di dalam negeri yang telah menerapkan geotextile
containment ini seperti terlihat pada photo-photo berikut ini :
Geotube
diaplikasikan sebagai inti bangunan breakwater pada proyek pembangkit tenaga
listrik di pantai barat Sumatera. Total panjang breakwater sekitar 750 meter
yang terdiri dari dua sisi bangunan breakwater. Geotube yang digunakaan adalah
tipe GT1000 dengan tinggi akhir 2,5
meter dan total panjang Geotube yang diperlukan adalah 7.000 meter. Pada proyek
ini penggunaan Geotube mengurangi biaya penggunaan batu sebagai inti breakwater
secara signifikan.
Konstruksi Geotube sepanjang 600 meter diaplikasikan untuk melindungi dermaga dari erosi dan abrasi akibat gelombang
dan arus Bono di sungai Kampar Provinsi Riau.
PERTIMBANGAN DALAM PERANCANGAN GEOTEXTILE CONTAINMENT
Beberapa pertimbangan dan data yang
diperlukan dalam perancangan penggunaan geotextile containment sebagai sarana
pencegahan dan penanggulangan erosi atau abrasi pantai dan sungai adalah
sebagai berikut :
- Dimensi dan posisi tube pendukung dan
hubungannya dengan geotube utama
- Stabilitas Geotextile Containment saat bencana
atau badai
- Ukuran bukaan material geotekstil yang digunakan
berkaitan dengan ukuran material pengisi
- Kuat tarik perlu material geotekstil, termasuk
juga kekuatan sambungannya terutama pada saat pengisian dan instalasi.
- Dimensi dan geometri Geotextile Containment
setelah proses pengisian dan pemompaan.
No comments:
Post a Comment