Sunday, October 26, 2008

Istilah Geosintetik & Geotekstil


Istilah Geosintetik 
Geosintetik diartikan sebagai material sintetik (dari bahan polimer) yang berbentuk lembaran yang diaplikasikan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. . Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan dan keawetan (durabilitity) dari material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).

Jenis-jenis Geosintetik 
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan diklasifikasikan dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
1. Geotekstil, bahan lolos air yang berbentuk  lembaran yang dibuat melalui proses tanpa anyaman (non woven) dari serat-serat sintetik atau dianyam (woven) dari benang-benang sintetik yang berbentuk monofilamen, multifilamen, dan pita (tape).
2. Geogrid, produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE)
3. Geofabric, diartikan semua produk geosintetik yang berbentuk lembaran
4. Geocomposite, kombinasi dua atau lebih tipe geosintetik
5. Geomembrane, geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
6. Geocell, berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi atau perkuatan , terbuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE)
7. Geotube, berbentuk tabung memanjang yang diisi air secara hidrolik (melalui proses pemompaan) yang  digunakan untuk aplikasi di sungai, rawa dan pantai. 
8. Geobag, berbentuk karung sebagai perkuatan di aliran sungai atau pantai .
9. Geocontainer, berbentuk kontainer yang diisi pasir di atas split barge (tongkang yang bawahnya bisa terbuka) dan dipasang dengan meluncurkan dari split barge ke dasar laut .
10. Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori sehingga mempercepat proses konsolidasi tanah.
11. Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan mortar beton untuk pencegah erosi
12. Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti dari serat kelapa sawit untuk penahan erosi .
13. Geobag dibuat dari geotekstil yang dijahit membentuk karung dan diisi pasir kemudian ditempatkan di sungai, danau dan laut.
14. Sand fill mattress, berupa matras berbentuk kasur yang diisi pasir untuk pencegah erosi.



Fungsi Geosintetik
1. Geosintetik atau geotekstil sebagai separator, yaitu mencegah bercampurnya agregat pilihan dengan lapisan asli tanah lunak .
2. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan , yang mana material geosintetik atau geotekstil memiliki properties kekuatan tarik yang melawan pergerakan tanah dasar baik mengembang ataupun menyusut.
3. Geosintetik atau geotekstil sebagai filter, yaitu meloloskan air dan menahan tanah pasir
4. Geosintetik sebagai lapis kedap , yaitu menahan air atau cairan
5. Geosintetik sebagai lapis proteksi, yaitu melindungi material atau bahan lain dari kerusakan mekanis. 


Penggunaan Geosintetik di Indonesia 
Geosintetik adalah material yang saat ini populer dalam proyek konstruksi di Indonesia yang meliputi aplikasi pada sektor : pembangunan jalan raya, irigasi, bangunan pengaman pantai, pelabuhan, reklamasi pantai,  bandar udara, kawasan industri, TPA (Tempat Pembuangan Sampah Akhir), pertambangan , pembangunan pembangkit listrik (Power Station) .
- Pada aplikasi untuk pembangunan & rehabilitasi jalan maka geosintetik berfungsi sebagai material perkuatan pada konstruksi jalan di atas tanah lunak dan juga sebagai perkuatan pada lereng dan dinding penahan tanah.
- Pada aplikasi pengairan dan pantai , geosintetik diaplikasikan sebagai filter, proteksi erosi dan geotextile containtment (dalam bentuk material yang membungkus pasir seperti sandbag & geotube) pada bangunan pengaman pantai seperti pemecah gelombang (breakwater), krib (groyne), dinding laut (sea wall) dan dermaga (jetty) .
- Pada aplikasi TPA sampah, geosintetik digunakan sebagai proteksi dan juga sebagai lapis kedap untuk mencegah cairan lindi masuk ke dalam tanah.
- Pada aplikasi untuk kawasan industri, bandar udara dan reklamasi pantai, umumnya geosintetik digunakan sebagai material untuk perbaikan tanah.


Sejarah Geotekstil
Sebenarnya geotekstil pada awalnya dibuat dari berbagai bahan seperti serat-asli (kertas, filter, papan kayu, bambu) , misalnya penggunaan jute untuk percepatan konsolidasi sebagi pengganti pasir sebagai bahan drainase (vertical drain) yang banyak dilakukan di India atau dilakukan di Belanda dengan menggunakan serat filter. Perkuatan tanah lunak juga menggunakan papan-papan kayu atau anyaman bambu yang ditempatkan di atas di atas tanah lunak (jaman Romawi kuno dan juga di Kalimantan Indonesia). Hanya bahan organik tersebut mudah lapuk sehingga umur konstruksi tidak dapat lama kecuali bahan dari bambu atau kayu yang apabila berada dalam air secara terus menerus akan bersifat permanen. Kemudian bahan-bahan dari alam tersebut digantikan dengan bahan-bahan dari polimer yang memiliki sifat ketahanan dan keawetan serta perkuatan yang lebih tinggi.