Thursday, September 18, 2014

Aplikasi Teknologi Geotube® Dewatering Untuk Penanganan Limbah Cair


Teknologi Geotube ®  Dewatering  
telah menjadi metode dewatering pilihan oleh berbagai organisasi di seluruh penjuru dunia dan digunakan dalam beragam proyek besar dan kecil, yaitu dengan alasan yang tepat – sederhana dan berbiaya rendah.
Beberapa sektor yang dilayani oleh  adalah:
·         Pengerukan lingkungan dan remediasi
·         Proses pertambangan dan mineral
·         Pembangkit listrik dan energi
·         Industri
·         Pengelolaan limbah perkotaan
·         Budidaya pertanian


Tidak ada sabuk mesin, gigi transmisi, atau suku cadang mekanis yang rumit. Geotube® dibuat dari bahan tekstil rekayasa khusus dengan kekuatan tinggi dan berpori yang didesain untuk penampung dan dewatering lumpur dan sedimen berkadar air tinggi. Tersedia dalam berbagai ukuran, tergantung volume dan ketersediaan tempat anda. Sitem  Geotube® juga dapat disambungkan dengan container roll-off yang dapat dipindah-tempatkan sesuai kebutuhan dalam lingkup properti anda. Ini adalah salah satu teknologi dewatering yang paling serba guna dan efektif sekarang ini. Pengurangan volume dapat mencapai 90%, dengan tingkat kadar padatan yang tinggi sehingga memudahkan pengangkutan dan pembuangannya. Pemanfaatan kembali padatan yang masih bernilai dimungkinkan dengan mengunakan teknologi dewatering kami ini.

Pemulihan Lingkungan
Wadah penampung yang efektif untuk Proyek Berskala Besar dan Kecil


Sungai, teluk, pelabuhan, marina, dan fasilitas dok kapal telah menjadi penampungan sedimen/endapan terkontaminasi dari limbah buangan industri selama bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, sedimen ini menimbulkan bahaya yang nyata terhadap lingkungan, dan upaya pemulihannya menjadi sulit dan mahal penanganannya.

Sedimen laut dapat ditampung dan dilepaskan airnya dengan mudah menggunakan teknologi dewatering Geotube®. Dapat dilaksanakan pada lokasi itu sendiri atau di dekatnya dengan memanfaatkan kolam pelepasan air dimana kantong Geotube® dapat disusun beberapa lapis ke atas untuk meminimalkan kebutuhan ruang.

Unit Geotube® dapat disesuaikan untuk aplikasi skala besar atau kecil, dan efektif menampung material beracun, mengurangi volumenya dan menghemat jutaan atas biaya pembuangannya.

Pulp & Kertas Multi Guna

Teknologi pemisahan air Geotube® dipakai dalam beragam aplikasi pulp & kertas, yaitu:

·         Pembersihan kolam primer dan sekunder
·         Lumpur alum dan fly ash (abu terbang)
·         Sedimen terkontaminasi
·         Sistem penjernihan kontinu, pemadatan, aliran proses limbah
·         Proses atas barang yang ditolak
·         Pemisahan tanggul
·         Untuk pemakaian darurat, yakni pengurasan tumpahan, buangan atau kelebihan buangan.


Persiapan pengoperasian Geotube® yang cepat, serta biaya operasi yang rendah adalah keuntungan yang berharga untuk aplikasi di pabrik kertas, terutama dalam situasi darurat yang menimbulkan resiko mesin berhenti beroperasi.


Proses Pertambangan dan Mineral
Dapat disesuaikan pada lahan yang ada

Lumpur bahan tambang (tailing), lumpur batubara, dan lumpur mineral lainnya dapat mudah ditangani dan diatasi dengan murah dan efektif menggunakan teknologi dewatering Geotube®. Dikarenakan kantong Geotube® mempunyai berbagai ukuran sesuai aplikasi, yang dapat diletakkan pada lahan kosong yang tersedia dan dapat dipindahkan setelah proses dewatering selesai. Teknologi dewatering Geotube® adalah alternatif murah dan efektif dibandingkan proses mekanis. Konsep ini mengurangi biaya pembuangan dengan mengkonsolidasikan kadar padatan lebih tinggi serta dengan biaya maintenance yang sangat sedikit.

Air buangan dapat langsung dipompa ke dalam proses; atau bila digunakan penjernih/pengendap, cairan yang keluar (effluent) dapat langsung dialirkan ke kantong Geotube®, tanpa membutuhkan mesin dewatering mekanis yang mahal. Unit Geotube® dapat digunakan memisahkan padatan halus, lanau dan lempung dari lumpur tambang sebelum dibuang ke kolam atau langsung ke perairan. Unit Geotube® akan memisahkan dan menahan padatan halus tanpa pengoperasian alat pompa dan alat angkut yang mahal. Dalam beberapa kasus, senyawa penetral atau polimer digunakan supaya terjadi flokulasi sehingga kandungan padatan dan filtrat yang dipisahkan menjadi lebih baik.

Pembangkit Listrik
Solusi untuk Fly Ash dan Bottom Ash

Produk sisa dari pembangkit tenaga listrik seperti fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu yang turun di bawah alat) merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam penanganan dan pembuangannya. Namun teknologi dewatering Geotube® yang sederhana menjadikan pembangkit listrik besar dan kecil mudah untuk mengkonsolidasikan material-material tersebut. Dikarenakan nilai investasinya yang rendah, pengguna dapat menyesuaikan ukurannya sesuai kebutuhan aktualnya.

Dewatering Geotube® aman menahan fly ash, mencegah kontaminasi partikel melalui udara akibat hembusan angin pada timbunan fly ash. Abu tersebut kemudian dapat digunakan untuk pelapis dasar pembuatan jalan ataupun untuk membuat tanggul di sekeliling kolam untuk meningkatkan daya tampungnya. Dalam beberapa perlakuan untuk fly ash, sama sekali tidak dibutuhkan penambahan polimer untuk proses dewatering, membuatnya sederhana dan juga lebih hemat biaya.

Pengolahan Air Baku dan Air Limbah
Untuk Aplikasi besar dan Kecil

Masalah umum pada Pengolahan Limbah Rumah Tangga skala kecil, dimana lumpur dikeringkan pada bak pengering, adalah kapasitas lahan yang terbatas sehingga  gampang meluber. Hal ini dapat terjadi, sebagai contoh, karena peningkatan jumlah lumpur akibat dari pertambahan jumlah populasi.

Sistem Geotube® adalah meningkatkan daya guna bak pengering baik dalam hal proses dewatering pada lumpur juga pada peningkatan volumenya secara efektif. Padahal sebelumnya bak pengering harus dikosongkan selama beberapa waktu secara teratur, waktu untuk mengisi penuh unit Geotube® dapat meningkat hingga beberapa bulan. Penghematan secara signifikan dapat dihasilkan terkait biaya penanganan dan transportasi.

Lumpur kemudian diolah dengan suatu flokulan dan dipompa ke dalam unit Geotube® sehingga endapan tertahan dan air merembes melalui pori-porinya. Proses ini dapat dilakukan berulang kali sampai unit Geotube® mencapai level maksimumnya.

Pabrik Pengolahan Air Limbah yang lebih besar dapat juga memfungsikan sistem Geotube® sebagai alternatif pengganti belt press dan/atau centrifuge untuk dewatering dan penampung lumpur. Sistem ini juga dapat dipakai sebagai alat darurat jika unit pemisahan air yang ada rusak.

Industri Kecil
Mengatasi Tantangan di Masa Depan

Bagi beberapa aplikasi industri, dewatering adalah suatu hal yang dikawatirkan. Ini karena akan mengganggu operasional, membebani anggaran, dan membutuhkan peralatan yang rumit dan mahal. Namun hal ini bukan menjadi hambatan lagi. Salah satu keunggulan nyata teknologi dewatering Geotube® adalah mampu memberikan solusi untuk pengurasan kolam limbah dengan cepat dan mampu meningkatkan daya tampungnya sehingga kerja bak pengering menjadi lebih efisien.

Dalam beberapa kasus, sejumlah pengguna memisahkan air dengan lumpurnya pada kolam dengan teknologi dewatering Geotube®, kemudian menggunakan kantong Geotube® yang sudah berisi padatan sebagai tanggul. Karena dapat disusun di atas satu dengan lainnya, lebih lanjut dapat dipakai untuk menambah daya tampung kolam tersebut. Dengan kantong Geotube® anda dapat meningkatkan efisiensi dewatering. Padatan yang sudah terlepas airnya terlindungi dari kemungkinan terlarut lagi ketika cuaca hujan.

Budidaya Pertanian
Untuk proses lumpur dari kotoran ternak dan pertanian

Teknologi dewatering Geotube® adalah cara yang efektif untuk menangani limbah dari pakan ternak. Bekerja baik untuk pembersihan dan penimbunan kolam, serta sangat efektif mengatasi kandungan nutrisi (lebih dari 90% fosfor dan logam berat disingkirkan; lebih dari 50% pengurangan unsur nitrogen). Dapat juga mengatasi bau dan meningkatkan kualitas air buangan irigasi.

Di beberapa negara dengan aturan hukum yang ketat seperti USA, teknologi dewatering Geotube® telah menjadi rujukan Practice Standard yang berlaku di negara tersebut.

Perekonomian di Asia sebagian besar masih bergantung pada hasil pertanian. Perkebunan berskala besar seperti kebun kelapa sawit, dan sebagainya, memiliki fasilitas pengolahan terpadu langsung di tempat yang menghasilkan limbah cair berjumlah besar untuk diuraikan pada  kolam-kolam penampungan. Teknologi dewatering Geotube® sangat ideal untuk pembersihan lumpur kolam dan pemisahan airnya. Biosolid yang terpisahkan airnya dapat dibuat menjadi pupuk untuk kebutuhan perkebunan itu sendiri.

Budidaya Perairan
Pembuangan Limbah yang Sederhana dan Efektif Biayanya untuk Berbagai Aplikasi Skala Besar dan Kecil di seluruh penjuru dunia

Teknologi Geotube® telah digunakan di seluruh penjuru dunia. USA telah meluluskan teknologi ini sebagai ‘Best Management Practice for Aquaculture’ oleh Negara Bagian North Carolina. Teknologi dewatering Geotube® bekerja untuk tambak ikan air tawar atau air laut, tambak udang, dan spesies akuatik lainnya. Teknologi ini menyederhanakan proses resirkulasi air dan menahan lebih dari 99% padatan tersuspensi di dalamnya.

Teknologi dewatering mengurangi unsur nutrien yang terkandung dalam filtrat. Dapat digunakan sepanjang tahun atau berjeda pada hampir semua iklim. Sangat ideal untuk aplikasi pada kolam, bak penahan, dan penyaringan limbah. Dapat digunakan untuk pembersihan limbah sangkar, pembersihan dasar badan perairan, pembersihan kolam pembiakan, dan pemisahan air pada limbah pengolahan perikanan. Padatan yang terpisah airnya dapat ditebar ke tanah atau dibuang ke pembuangan sampah.

Teknologi dewatering Geotube® adalah teknologi yang telah teruji. Teknologi ini memberikan solusi yang aman dan telah diujikan oleh berbagai institusi di seluruh penjuru dunia. Yang lebih penting, teknologi dewatering Geotube® telah digunakan di berbagai bidang dengan kesuksesan yang terbukti di berbagai negara di dunia.











Thursday, August 7, 2014

Ketahanan Geotekstil Terhadap Sinar Matahari




Geotekstil dan geosintetik yang dipasang di proyek teknik sipil dan lingkungan pada suatu waktu akan  terkena sinar matahari secara langsung untuk jangka waktu yang cukup lama. Berkaitan dengan hal tersebut , maka pada saat membuat perencanaan dengan geosintetik, perencana  harus memasukkan proses degradasi dan parameter yang terkait untuk mengendalikan proses degradasi akibat UV.  

Setiap polimer yang digunakan pada pembuatan geosintetik pasti akan terdegradasi bila terpapar oleh radiasi ultraviolet dari sinar matahari pada waktu yang lama. Ketahanan geotekstil terhadap paparan sinar matahri adalah faktor yang harus dipertimbangkan oleh perencana dalam mengevaluasi dan membuat perencanaan dengan geosintetik.

Laju degradasi oleh UV pada geosintetik tergantung pada :
-          Komposisi polimer dan warna geosintetik
-          Proses pembuatan, misalnya bahan tambahan atau aditif
-          Intensitas dan lamanya terpapar oleh UV
-          Aplikasi geosintetik (mengalamai laju  degradasi yang tinggi bila digunakan bersamaan dengan geomembran di TPA Sampah)

Perhatian khusus dibutuhkan pada kondisi berikut :
Apabila geotekstil dipasang pada belahan bumi dengan tingkat radiasi UV yang tinggi . Daerah tropis, Timur Tengah dan Timur Jauh, Australia, Afrika Selatan, dan Amerika Latin adalah kawasan yang memerlukan perhatian khusus. Tingkat radiasi yang tinggi juga terukur di kawasan Alpin atau daerah tertentu di Eropa.

    Pada aplikasi yang mana geotekstil akan terpapar oleh sinar matahari secara langsung pada waktu yang lama, misalnya pada konstruksi TPA Sampah.

     Pada mega proyek yang mana metode konstruksi atau kondisi kontrak menyebabkan geotekstil akan terpapar pada waktu yang lama bisa bermingu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. 

Memaksimalkan Ketahanan Geotekstil Terhadap UV

Untuk memastikan ketahanan geotekstil terhadap UV dalam jangka panjang, beberapa parameter      direkomendasikan sebagai berikut :

-          Geotekstil non woven harus dibuat dari  100% bahan dasar PP atau PET. 
-         Geotekstil non woven continuous filament (serat menerus) adalah lebih baik karena memungkinkan pencmpuran material penstabil UV pada  proses ekstrusi polimer.
-          Geotekstil non woven harus memiliki kuat tarik sisa >70% (>60% bila dengan geomembran) setelah terpapar di luar ruang selama 3 bulan pada kondisi iklim tropis (160 kcal/cm3).
-          Sertifikat kepatutan seperti dokumen pendukung berupa hasil pengujian (kondisi luar ruang), dokumen kepatutan CE atau sertifikat pembuatan untuk mengkonfirmasi ketahanan terhadap UV wajib disertakan.

Rekomendasi Konstruksi dan Penyimpanan Geotekstil 

-         Direkomendasikan bahwa geotekstil digelar di lapangan sesegere mungkin ditutup dengan tanah timbunan untuk meminimalkan paparan secara langsung dari sinar matahari. Apabila tanah penutup tidak tersedia atau tidak bisa segera ada, maka geotekstil harus ditutup dengan lapisan plastik.
-         Untuk konstruksi TPA Sampah, direkomendasikan bahwa TPA Sampah harus dibuat menjadi sel-sel yang lebih keci. Hanya sel yang dalam tahap konstruksi yang ditutup dengan lapisan geosintetik dan setelah itu ditutup dengan sampah. Hal ini untuk meminimalkan geotekstil terpapar terhadap panas dan UV.
-          Apabila geotseksil diharuskan digelar pada keseluruhan proyek TPA Sampah dalam jangka waktu tertentu pada pekerjaan sub kontrak, direkomendasikan untuk memasang  lapisan plastik di atas lapisan geotekstil sampai geotekstil secara permanen ditutup oleh material sampah.
-          Rol geotekstil harus secara layak dan aman dibungkus dengan pembungkus berkualitas tinggi untuk memastikan penutupan yang terus menerus sampai geotekstil tiba di proyek.
-          Rol geotekstil harus disimpan secara layak di lokasi proyek untuk mencegah paparan secara langsung oleh sinar matahari.  












Geotekstil Untuk Stabilisasi Tanah Dasar

Pengantar

     Stabilisasi tanah dasar adalah salah satu aplikasi geotekstil yang paling umum. Geotekstil digelar di atas lapisan tanah dasar yang lunak, sebelum material timbunan granular dihamparkan di atasnya, mencegah kehilangan material timbunan granular masuk dan bercampur ke dalam tanah dasar yang lunak, sehingga menjaga keutuhan lapisan timbunan granular.


     Geotekstil digunakan bila tanah dasar adalah lunak dan jenuh air. Jika geotekstil tidak digunakan untuk memisahkan material timbunan dari tanah dasar, maka partikel material timbunan akan bercampur  dengan tanah dasar dan akan terjadi kehilangan . Jumlah kehilangan material timbunan tergantung pada tingkat kelunakan dari tanah dasar. 

     Geotekstil, diletakkan pada antar muka antara tanah dasar yang lunak dan material timbunan granular, menjaga batas lapisan sehingga memastikan keutuhan struktur lapisan material timbunan granular tetap terjaga.  
     Beberapa aplikasi yang biasanya geotekstil digunakan untuk stabilisasi tanah dasar adalah :
  • ·         Jalan dengan perkerasan
  • ·         Jalan pada lapangan terbang
  • ·         Timbunan yang tidak tinggi 
  • ·     Jalan rel kereta api

            Bila geotekstil digunakan untuk stabilisasi tanah dasar maka harus memenuhi persayaratan properti mekanik dan hidrolik tertentu untuk mendapatkan performa yang baik. Geotekstil harus memiliki property mekanik yang cukup supaya cukup tangguh dalam menahan tegangan mekanik setempat. Geotekstil juga harus memiliki properti hidrolik yang cukup untuk bisa mengakomodasi kondisi air tanah setempat.

Persyaratan properti mekanik geotekstil untuk stablisasi tanah dasar

     Untuk aplikasi stabilisasi tanah dasar terdapat dua faktor esternal yang menentukan properti  geotekstil yang digunakan. Yaitu kekuatan dari tanah dasar yang lunak di bawah geotekstil , dan ukuran maksimal batu  yang digunakan sebagai material timbunan di atas geotekstil. Geotekstil harus lebih lebih kuat dari tanah dasar yang lunak, dan juga harus lebih kuat terhadap akibat ukuran batu yang digunakan sebagai material timbunan.

     Apabila kekuatan tanah dasar adalah rendah (subgrade CBR <= 1%) maka geotekstil diperlukan untuk menyediakan kestabilan struktur karena kekuatan tanah dasar tidak dapat mendukung tegangan yang timbul dari lapisan timbunan granular . Untuk menyediakan kestabilan struktur maka kuat tarik dan kekakuan (stiffness) dari geotekstil menentkan properti  mekanik pada daerah ini. Sedangkan bila kekuatan tanah dasar adalah moderat (sub grade >=2%) kekuatan tanah dasar dapat mendukung tegangan yang timbul dari lapisan timbunan granular , namun deimikian, geotekstil diperlukan untuk memastikan batas antar lapisan tetap terjaga, berkaitan dengan adanya air tanah. Disini, ketahanan mekanik dari geotekstil  adalah yang menentukan  kebutuhan properti mekanik yaitu  kuat coblos  dan kemuluran geotekstil

     Besarnya kebutuhan properti mekanik geotekstil juga dipengaruhi oleh ukuran maksimal batu dari lapisan timbunan granular. Makin besar ukuran maksimal batu, memerlukan properti mekanik geotekstil yang lebih tinggi untuk memastikan geotekstil cukup kuat untuk menahan tegangan setempat dari lapisan granular.

     Dikarenakan memiliki karakteristik ketahanan mekanik yang baik  maka geotekstil non woven umumnya digunakan bila kekuatan tanah dasar adalah agak lunak. Apabila tanah dasar adalah sangat lunak maka biasanya digunakan geotekstil woven karena memiliki property kuat tarik yang baik. Dalam beberapa kasus, geogrid yang dikombinasikan dengan geotekstil non woven digunakan bila tanah dasar sangat lunak, meskipun secara umum adalah tidak efisien dalam hal biayanya.

Persyaratan Properti Hidrolik Geotekstil Untuk Stabilisasi Tanah Dasar 

Geotekstil yang digunakan untuk stabilisasi tanah dasar harus memenuhi persyaratan properti hidrolik yang khusus. Persayaratan properti tersebut ditentukan oleh kebutuhan kondisi air tanah di lokasi proyek. Perbedaan kondisi air tanah adalah hal yang dapat terjadi, dan bisa dari mulai  kondisi air tergenang, sampai aliran air tanah yang berlapis-lapis, sampai ke efek pemompaan yang dinamis dari air tanah.