Thursday, August 7, 2014

Geotekstil Untuk Stabilisasi Tanah Dasar

Pengantar

     Stabilisasi tanah dasar adalah salah satu aplikasi geotekstil yang paling umum. Geotekstil digelar di atas lapisan tanah dasar yang lunak, sebelum material timbunan granular dihamparkan di atasnya, mencegah kehilangan material timbunan granular masuk dan bercampur ke dalam tanah dasar yang lunak, sehingga menjaga keutuhan lapisan timbunan granular.


     Geotekstil digunakan bila tanah dasar adalah lunak dan jenuh air. Jika geotekstil tidak digunakan untuk memisahkan material timbunan dari tanah dasar, maka partikel material timbunan akan bercampur  dengan tanah dasar dan akan terjadi kehilangan . Jumlah kehilangan material timbunan tergantung pada tingkat kelunakan dari tanah dasar. 

     Geotekstil, diletakkan pada antar muka antara tanah dasar yang lunak dan material timbunan granular, menjaga batas lapisan sehingga memastikan keutuhan struktur lapisan material timbunan granular tetap terjaga.  
     Beberapa aplikasi yang biasanya geotekstil digunakan untuk stabilisasi tanah dasar adalah :
  • ·         Jalan dengan perkerasan
  • ·         Jalan pada lapangan terbang
  • ·         Timbunan yang tidak tinggi 
  • ·     Jalan rel kereta api

            Bila geotekstil digunakan untuk stabilisasi tanah dasar maka harus memenuhi persayaratan properti mekanik dan hidrolik tertentu untuk mendapatkan performa yang baik. Geotekstil harus memiliki property mekanik yang cukup supaya cukup tangguh dalam menahan tegangan mekanik setempat. Geotekstil juga harus memiliki properti hidrolik yang cukup untuk bisa mengakomodasi kondisi air tanah setempat.

Persyaratan properti mekanik geotekstil untuk stablisasi tanah dasar

     Untuk aplikasi stabilisasi tanah dasar terdapat dua faktor esternal yang menentukan properti  geotekstil yang digunakan. Yaitu kekuatan dari tanah dasar yang lunak di bawah geotekstil , dan ukuran maksimal batu  yang digunakan sebagai material timbunan di atas geotekstil. Geotekstil harus lebih lebih kuat dari tanah dasar yang lunak, dan juga harus lebih kuat terhadap akibat ukuran batu yang digunakan sebagai material timbunan.

     Apabila kekuatan tanah dasar adalah rendah (subgrade CBR <= 1%) maka geotekstil diperlukan untuk menyediakan kestabilan struktur karena kekuatan tanah dasar tidak dapat mendukung tegangan yang timbul dari lapisan timbunan granular . Untuk menyediakan kestabilan struktur maka kuat tarik dan kekakuan (stiffness) dari geotekstil menentkan properti  mekanik pada daerah ini. Sedangkan bila kekuatan tanah dasar adalah moderat (sub grade >=2%) kekuatan tanah dasar dapat mendukung tegangan yang timbul dari lapisan timbunan granular , namun deimikian, geotekstil diperlukan untuk memastikan batas antar lapisan tetap terjaga, berkaitan dengan adanya air tanah. Disini, ketahanan mekanik dari geotekstil  adalah yang menentukan  kebutuhan properti mekanik yaitu  kuat coblos  dan kemuluran geotekstil

     Besarnya kebutuhan properti mekanik geotekstil juga dipengaruhi oleh ukuran maksimal batu dari lapisan timbunan granular. Makin besar ukuran maksimal batu, memerlukan properti mekanik geotekstil yang lebih tinggi untuk memastikan geotekstil cukup kuat untuk menahan tegangan setempat dari lapisan granular.

     Dikarenakan memiliki karakteristik ketahanan mekanik yang baik  maka geotekstil non woven umumnya digunakan bila kekuatan tanah dasar adalah agak lunak. Apabila tanah dasar adalah sangat lunak maka biasanya digunakan geotekstil woven karena memiliki property kuat tarik yang baik. Dalam beberapa kasus, geogrid yang dikombinasikan dengan geotekstil non woven digunakan bila tanah dasar sangat lunak, meskipun secara umum adalah tidak efisien dalam hal biayanya.

Persyaratan Properti Hidrolik Geotekstil Untuk Stabilisasi Tanah Dasar 

Geotekstil yang digunakan untuk stabilisasi tanah dasar harus memenuhi persyaratan properti hidrolik yang khusus. Persayaratan properti tersebut ditentukan oleh kebutuhan kondisi air tanah di lokasi proyek. Perbedaan kondisi air tanah adalah hal yang dapat terjadi, dan bisa dari mulai  kondisi air tergenang, sampai aliran air tanah yang berlapis-lapis, sampai ke efek pemompaan yang dinamis dari air tanah.  



No comments: