Monday, December 22, 2008

Doyo Lujeng Dwiarso, Mekanika Tanah dalam Geotekstil


Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu cabang dari ilmu teknik sipil, dalam bahasa Inggris mekanika tanah berarti soil mechanics atau soil engineering dan Bodenmechanik dalam bahasa Jerman.
Istilah
mekanika tanah diberikan oleh Karl von Terzaghi pada tahun 1925 melalui bukunya "Erdbaumechanik auf bodenphysikalicher Grundlage" (Mekanika Tanah berdasar pada Sifat-Sifat Dasar Fisik Tanah), yang membahas prinsip-prinsip dasar dari ilmu mekanika tanah modern, dan menjadi dasar studi-studi lanjutan ilmu ini, sehingga Terzaghi disebut sebagai "Bapak Mekanika Tanah".

Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari:
Agregat (butiran) mineral-mineral padat yang
tidak terikat secara
kimia satu sama lain
Zat Cair
Gas yang mengisi ruang-ruang kosong diantara butiran mineral-
mineral padat tersebut
Tanah berguna sebagai pendukung pondasi
bangunan dan juga tentunya sebagai bahan bangunan itu sendiri (contoh: batu bata).

Percobaan di lapangan
Pengambilan contoh dan benda uji tanah
Pendataan lapisan dengan cara penge
boran
Uji CPT atau Sondir
Uji Tekan Pelat
Uji kepadatan tanah di lapangan
Uji Permeabilitas sumur
Uji SPT (eng: Standard Penetration Test)
Uji DCP
Uji
Kekuatan Geser Tanah di lapangan, dengan menggunakan
Uji Baling-Baling


Percobaan di laboratorium
Distribusi Butiran Tanah,
untuk tanah berbutir besar digunakan
Uji Ayak (eng: Sieve Analysis, de: Siebanalyse),

untuk tanah berbutir halus digunakan Uji Hidrometer (eng: Hydrometer, de: Aräometer/Sedimentationsanalyse).
Berat Jenis Tanah (eng: Specific Grafity, de: Wichte)
Kerapatan Tanah (eng: Bulk Density, de: Dichte) dengan menggunakan Piknometer.
Kadar Air, Angka Pori dan Kejenuhan Tanah
(eng: Water Content, Pore Ratio and Saturation Ratio; de: Wassergehalt, Hohlraumgehalt, Sättigungszahl)
Permeabilitas (eng: Permeability, de: Wasserdurchlässigkeit)
Plastisitas Tanah dengan menggunakan Atterberg Limit Test untuk mencari:
-
Batas Cair dan Plastis,
-
Batas Plastis dan Semi Padat,
-
Batas Semi Padat dan Padat (eng: Liquid Limit, Plastic Limit, Shrinkage Limit; de: Zustandgrenzen und Konsistenzgrenzen)

Konsolidasi (eng: Consolidation Test, de: Konsolidationversuch)
Uji
Kekuatan Geser Tanah, di laboratorium terdapat tiga percobaan untuk menentukan kekuatan geser tanah, yaitu:
- Percobaan Geser Langsung (eng: Direct Shear Test, de: Direktscherversuch),
- Uji Pembebanan Satu Arah (eng: Unconvined Test, de: Einaxialversuch) dan
- Uji Pembebanan Tiga Arah (eng & de: Triaxial)

Uji
Kemampatan dengan menggunakan Uji Proctor
Pada kelanjutannya, ilmu ini digunakan untuk:
- Perencanaan
pondasi
- Perencanaan perkerasan lapisan dasar
jalan (pavement design)
- Perencanaan struktur di bawah tanah (
terowongan, basement) dan dinding penahan tanah)
- Perencanaan
galian
- Perencanaan
bendungan
- Perencanaan
lereng

Sumber : Wikipedia

1 comment:

Singhal Industries said...

Non-woven spunbond fabric is a remarkable innovation in the textile industry, offering a unique blend of durability and versatility. Made from 100% polypropylene, this fabric is produced through a sophisticated process that ensures high strength and uniformity. Its lightweight nature, with surface densities ranging from 10 to 150 g/m², makes it ideal for various applications, including medical gowns, hygiene products, and agricultural covers.

Moreover, spunbond fabric is resistant to UV rays and moisture, enhancing its usability in outdoor settings. Its customizable properties allow for tailored solutions that meet specific needs, making it a preferred choice in many sectors. This Non Woven Spunbond Manufacturer not only exemplifies technological advancement but also contributes to sustainable practices through its recyclability.